Publik kini semakin geram dengan pejabat yang meraup keuntungan dari bisnis PCR di tengah rakyat yang menderita. Sehingga publik pun ramai-ramai melaporkan kasus tersebut ke aparat penegak hukum. Setelah berhasil dilaporkan ke KPK beberapa organisasi masyarakat pun telah melapor ke BPK untuk melakukan pengauditan selaras dengan politisi yang melapor ke DPR. Sekarang giliran bisnis PCR dilaporkan ke Kepolisian Republik Indonesia.
Laporan dilayangkan oleh Jaringan Aktivis ProDemokrasi (ProDem) melalui Iwan Sumule selaku Ketua Majelis. Diketahui Iwan menyambangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi undangan tertulis dari penyidik terkait laporannya soal bisnis PCR yang dilakukan oleh Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin (29/11).
Iwan mengatakan saat ditemui bahwa pihaknya telah membawa beragam bukti tambahan dalam agenda klarifikasi tersebut. Termasuk artikel dan bukti-bukti oleh media tentang pengakuan Menko Luhut berbisnis PCR lewat pernyataan Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi.
Pada saat itu dikatakan oleh Jodi Mahardi bahwa saham Menko Luhut memang ada di PT GSI (salah satu penyedia jasa tes PCR). Meski disebutkan tak lebih dari 10%, namun menurut publik itu jelas mengindikasikan luhut bersaham di GSI.
Sementara Erick Thohir dilaporkan oleh Jaringan Aktivis ProDem atas dugaan pelanggaran pidana Kolusi dan Nepotisme seperti yang tercantum dalam UU Nomor 28 tahun 1999.
Diperiksa Oleh Penyidik Selama 10 Jam
Iwan Sumule diperiksa hampir 10 jam lebih oleh penyidik Subdit V Kamneg Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
“Pemeriksaan cukup panjang. Intinya tadi mengklarifikasi bukti-bukti yang kami bawa agar disampaikan. Agak lama, karena ada penyesuaian persepsi terhadap perkara ini. Dari penyidik kita cuman ya menyatukan persepsi kita dari perkara ini,” kata Iwan Sumule usai diperiksa sebagai saksi pelapor di Polda Metro Jaya, Senin (29/11).
Selain itu, Iwan juga mengatakan bahwa ada 24 pertanyaan yang dicecar kepadanya dari penyidik . Secara garis besar, pertanyaan ini masih seputar keterkaitan Menko Luhut maupun Menteri BUMN Erick Thohir dalam PT GSI yang menyediakan jasa tes antigen dan PCR. Penyidik disebutkan mencari apa hubungan kedua menteri tersebut di PT GSI.
Penyidikan diharapkan oleh Iwan Sumule dapat objektif dan profesional kedepannya dalam menangani laporan yang dibuat pihaknya.
Discussion about this post