Wednesday, March 22, 2023
Wajibpaham.com
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
Wajibpaham.com
No Result
View All Result

Ada Bisnis Tipu-tipu pada Penerapan Tarif PCR

Penerapan tarif yang berbeda tidak signifikan dan menimbulkan dugaan dalam tipu-tipu ongkos PCR.

November 10, 2021
in Opini
Reading Time: 2 mins read
Bisnis Tipu-tipu

Bisnis Tipu-tipu

140
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

Permainan bisnis PCR di kalangan pejabat lingkar istana sedang marak. Hal ini menjadi perhatian Komisi VI DPR RI, sehingga menggelar rapat dengar pendapat  dengan beberapa petinggi perusahaan-perusahaan BUMN kesehatan. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra Andre Rosiade mencurigai beberapa pihak yang melakukan bisnis tipu-tipu pada penerapan tarif tes PCR yang berbeda-beda. 

RELATED POSTS

Kisah Miris Pertambangan di Bawah ESDM: PETI Masih Marak

Pajak Progresif Nikel Indonesia Dinilai Nirempati pada Hilirisasi

Investasi RI Terancam Sepi di 2023, Pahami Alasannya

Intrik bisnis PCR pun dijelaskan Andre, menurutnya, saat ini dalam waktu 1 jam mesin-mesin PCR sudah bisa menangani banyak spesimen. Diketahui terdapat mesin PCR yang bisa digunakan untuk 96 spesimen per 1 jam, ada yang 48 spesimen per 1 jam. Sementara, untuk mesin ekstraksi ada yang 16 spesimen per 20 menit, ada yang 32 spesimen per 20 menit, ada yang 48 spesimen per 20 menit dan yang 96 spesimen per 20 menit. 

Dengan demikian, lab-lab seharusnya tidak perlu lagi mengeluarkan tarif yang berbeda-beda karena alasan waktu keluar hasil tes PCR. Penerapan postur biaya seperti itu dinilai lucu oleh Politikus Gerindra tersebut. 

Menurut Andre, penerapan tarif yang berbeda sesuai dengan waktu keluarnya hasil PCR itu tidak signifikan. Maka dari itu dirinya menduga ada pihak yang terlibat dalam bisnis tipu-tipu ongkos PCR.

Andre mengaskan lebih lanjut bahwa sebenarnya waktu hasil keluar tes PCR tidak penting dan tidak signifikan. Hal itu dikarenakan mesinnya bekerja dengan jumlah spesimen. Sehingga ia menduga adanya ditipu-tipu dalam ongkos bisnis ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) didesak Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid agar segera menyelidiki bisnis PCR. Dasarnya adalah acuan harga, sehingga hal  ini ditegaskan Nusron Wahid. 

“Atas nama akuntabilitas dan transparansi, kami minta dirut holding menyampaikan harga pokok produksi yang sebenarnya. Apa benar yang disampaikan oleh Uda Andre (Andre Rosiade) tadi bahwa harga PCR bisa di bawah Rp200 ribu? Kalau benar, kenapa bisa mahal? Coba jelaskan versi BUMN Farmasi,” kata Nusron dalam RDPU Komisi VI DPR dengan BUMN Farmasi, Selasa (9/11/2021).

Dugaan yang dikeluarkan oleh Nusron atas harga PCR Indonesia yang tidak wajar dan tidak ekonomis yakni karena adanya bisnis yang tidak sehat. Hal tersebut bisa berupa kartel atau monopoli.

Oleh karena itu, Nusron meminta kepada pimpinan Komisi VI mengagendakan rapat dengan KPPU untuk segera melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Hal itu berkaitan dengan adanya dugaan kartel, monopoli, atau bisnis usaha yang tidak sehat, sebagaimana diatur dalam UU No 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Usaha yang Tidak Sehat dan Monopoli.

Dalam RPDU, BUMN farmasi menjadi incaran Nusron tentang hal persentase BUMN holding yang melayani PCR. Terungkap bahwa holding BUMN farmasi hanya melayani 20-22 persen spesimen dari 48 juta spesimen. Selebihnya dilakukan oleh pihak swasta. 

“Jadi yang 80 persen swasta, ya? Artinya dominasi permainan di swasta ya,” cecar Nusron kepada BUMN farmasi.

Nusron pun mempertanyakan biaya tes PCR yang berubah dari sangat mahal menjadi sangat murah itu, dan BPP PCR yang sebenarnya menurut versi BUMN Farmasi ini?

Tags: bisnis pcrbisnis pcr luhutCOVID-19luhutpcr
ShareTweetSend

Related Posts

PETI masih marak
Opini

Kisah Miris Pertambangan di Bawah ESDM: PETI Masih Marak

November 9, 2022
pajak progresif nikel indonesia-cover
Opini

Pajak Progresif Nikel Indonesia Dinilai Nirempati pada Hilirisasi

November 7, 2022
Investasi RI Terancam Sepi di 2023, Pahami Alasannya
Opini

Investasi RI Terancam Sepi di 2023, Pahami Alasannya

November 3, 2022
1-juta-barel-cover-2
Opini

Sengkarut Impian 1 Juta Barel Indonesia, Hanya Fantasi?

November 2, 2022
keuntungan hilirisasi nikel
Opini

Sebenarnya Berapa Keuntungan Hilirisasi Nikel? Rakyat Wajib Paham

October 26, 2022
pajak progresif nikel-cover-1
Opini

Pajak Progresif Nikel Mencekik Pengusaha, Pemerintah Bagaimana, nih?

October 25, 2022
Next Post
Blesscon Buka 5 Posisi Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Cek Syaratnya

Blesscon Buka 5 Posisi Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Cek Syaratnya

Kenali 5 Tren Pembelajaran di Masa Depan

Kenali 5 Tren Pembelajaran di Masa Depan

Discussion about this post

Opini

politik bisnis pcr

Selain Arief Poyuono, Ini 3 Elite Politik yang Komentari Mafia Bisnis PCR

November 5, 2021
keuntungan hilirisasi nikel

Sebenarnya Berapa Keuntungan Hilirisasi Nikel? Rakyat Wajib Paham

October 26, 2022
pajak progresif nikel indonesia-cover

Pajak Progresif Nikel Indonesia Dinilai Nirempati pada Hilirisasi

November 7, 2022
IUP Pertambangan

Dicabutnya IUP Pertambangan, Pebisnis Tuntut ESDM Beri Kejelasan

August 14, 2022
Tambang Ilegal Indonesia

Maraknya Tambang Ilegal Indonesia Jadi PR bagi ESDM

August 15, 2022
apdesi 3 periode jokowi

Memahami Siapa Sosok di Balik Dukungan 3 Periode Jokowi dari Apdesi

April 18, 2022
Bisnis PCR Dilaporkan ke Kepolisian/jpnn.com

Bisnis PCR Dilaporkan ke Kepolisian RI oleh Jaringan Aktivis ProDem

November 30, 2021
Wajibpaham.com

Platform Digital Berita Online Tepercaya.
Menyajikan berita pilihan dari media nasional.

wajibpaham.com »

© 2022 Platform Digital Berita Online Tepercaya - wajibpaham.com.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami

© 2022 Platform Digital Berita Online Tepercaya - wajibpaham.com.